Stasiun Manggarai setengah tujuh pagi
Seorang lelaki dengan gusar menunggu
Berkali-kali kereta listrik mampir dan berlalu
ke arah tempat yang lelaki itu tuju
Lelaki itu dengan nanar menatap
Orang-orang yang berjalan keluar masuk
Menembus pintu peron dengan langkah tegap
Seakan tiada bekas sisa kantuk
Adakah sesosok wajah Ia kenali
Sebuah figur wanita yang dia nanti
Lelaki itu duduk tak lama berdiri
Begitu saja berulang kali
Stasiun Manggarai setengah tujuh pagi
Lelaki itu menanti dan terus menanti
Berharap sang wanita dapat pahami
Betapa dirinya sangat berarti
Lelaki itu kini tak lagi menunggu
Lelaki itu kini tak berharap si wanita mengerti
Lelaki itu kini tak pernah merasa gusar lagi
Karena lelaki itulah yang kini temani sisa hidupmu
1 komentar:
Cuit cuit...
Kadang-kadang.. Mbak Lulu emang beruntung ndapetin kamu, Mas yogi..
Kadang-kadang, lho...
Wakakakakak..
Posting Komentar