Gaudeamus igitur; Semper ubi uber, ibi tuber.

"Di mana ada kemaluan, di situ ada persoalan; oleh karenanya berbahagialah."

Jangan Main Main Dengan Pikiranmu

BAYANGKAN..... jika anda berkumis dan berjanggut lebat. Lalu kebetulan memakai celana panjang anda yang sedikit kekecilan sehingga tidak menutupi mata kaki anda. Tentu saja saya tujukan ini pada anda yang berkelamin laki-laki. Bukan saya ingin melakukan diskriminasi dengan bermaksud mengatakan bahwa perempuan tidak boleh memakai celana semata kaki. Atau bayangkan jika anda adalah seorang perempuan berjilbab. Atau mungkin anda memiliki nama islami yang menurut orang tua anda, itu adalah sebuah doa, sebuah harapan, atau sekadar terdengar sangat eksotis sekitar tiga puluh tahun yang lalu. 

BAYANGKAN..... jika saat ini anda harus berurusan dengan kedutaan salah satu negara yang dianggap adikuasa meskipun saya sebenarnya tidak tahu apa arti adikuasa itu dan mengapa negara tersebut disebut negara adikuasa. Bayangkan anda melakukan itu karena anda berniat untuk mengunjungi negara tersebut. Bayangkan betapa sulitnya mendapatkan ijin hanya untuk bisa memasuki negara tersebut. Apakah anda akan diperlakukan secara adil? Apakah anda tidak akan dipandang secara subyektif? Apakah betul mereka akan menghargai anda sebagaimana tercantum dalam Piagam PBB tentang Hak Asasi Manusia? Saya tidak tahu.....

BAYANGKAN..... pula jika anda sebenarnya telah tinggal di negara tadi selama beberapa tahun dan anda tetap mempertahankan diri untuk berperawakan Asia tanpa melakukan upaya untuk melakukan operasi kosmetologis. Atau bagi anda yang perempuan, anda tetap mengenakan jilbab anda karena bagi anda itu adalah bagian dari hidup anda yang tidak dapat dipisahkan, dan bukan hanya sebatas masalah akidah agama. Dapatkah anda bayangkan bagaimana penduduk setempat melihat dan menilai anda? Seorang teroriskah? Seorang fundamentaliskah? Seorang jihadiskah? Seorang ekstremiskah? Seorang Radikaliskah? Saya tidak tahu.....

BAYANGKAN..... jika anda adalah seorang perempuan yang kebetulan sedang berada di tepi jalan di tengah malam menunggu kendaraan angkutan umum yang akan membawa anda pulang. Lalu kebetulan pula, angkutan umum yang biasa mengangkut anda sulit sekali ditemui malam ini. Lalu kebetulan pula anda adalah seorang yang berparas cantik dengan dandanan yang belum memudar walaupun setelah anda beraktivitas seharian. Bisa anda bayangkan bagaimana orang menilai anda? Perempuan nakalkah? Perempuan jalangkah? Perempuan berbayarkah? Saya tidak tahu.....

BAYANGKAN..... jika anda, entah anda perempuan atau lelaki, kerap terlihat bersama seseorang yang berbeda jenis kelamin dan bukan pasangan anda yang resmi. Lalu anda pun terlihat begitu akrab sekali dengannya. Saya tidak mempedulikan hubungan macam apa yang terjadi di antara anda berdua, tentunya tetap dalam bayangan anda. Dapatkah anda pun membayangkan bagaimana orang lain akan menilai anda   Akan dianggap tak bermoralkah? Akan dianggap tak setiakah? Akan dianggap terlalu dekatkah? atau akan dianggap tak beretikakah? Saya tidak tahu.....

BAYANGKAN..... pula orang-orang yang melihat keberadaan dan kedekatan anda dengan seorang berbeda kelamin tadi. Orang-orang yang merasa telah mengenal anda dengan baik dan anda pun merasa telah mengenalnya dengan cukup dalam. Orang-orang yang hampir sepanjang hari menghabiskan hidup mereka berada dalam perimeter jangkauan anda. Bagaimana mereka akan menilai hubungan anda itu?  Apakah anda akan dianggap berpacarankah? Akan dianggap berselingkuhkah? Berteman tapi mesrakah? Saya tidak tahu.....

BAYANGKAN..... jika anda sedang berkendara lalu secara sekonyong-konyong kendaraan anda mengalami kemogokan. Lalu pada saat yang tidak lama berselang, ada beberapa orang laki-laki bertampang seram, bertubuh besar dan tegap, mungkin juga dengan tato yang terserak di sekujur tubuh mereka. Apakah anda akan merasa takutkah? Apakah anda akan mengunci pintu kendaraan anda secepat mungkinkah? Atau anda akan menutup jendela mobil anda serapat mungkinkah? Saya tidak tahu.....
 
BAYANGKAN..... jika ada seseorang yang berbuat baik kepada anda. Dan anda tahu itu tidak pernah terjadi sebelumnya. Terlebih lagi jika anda adalah seorang perempuan dan orang itu berjenis laki-laki. Akankah anda menerima kebaikannya begitu saja? Akankah anda menduga bahwa orang tersebut memiliki maksud yang terselubung? Akankah anda menduga bahwa orang tersebut mengharapkan sesuatu dari anda sebagai imbalan? Akankan anda sebagai seorang perempuan akan menduga bahwa si lelaki tersebut jatuh cinta kepada anda? Saya tidak tahu.....
 
BAYANGKAN..... anda kerap melihat seorang lelaki lajang mengantar dan menjemput seorang perempuan yang juga masih lajang. Apakah anda akan segera menduga bahwa mereka berpacaran? Apakah anda menduga kalau si jejaka sedang melakukan pendekatan kepada si perempuan? Apakah anda juga akan menduga kalau si perempuan akan serta merta juga menyukai si lelaki? Saya tidak tahu.....
 
BAYANGKAN..... jika ternyata si perempuan tidak menaruh hati pada si lelaki. Akan tetapi, dia tidak menolak untuk diantarkan pulang, dijemput, dan diantarkan ke macam-macam tempat yang indah secara rutin. Akankah anda menilainya sebagai seorang perempuan materialistis? Akankah anda menilainya sebagai seorang perempuan yang mengeksploitasi lelaki karena rasa cinta yang dimiliki si lelaki? Saya tidak tahu..... 
 
BAYANGKAN..... jika anda bertemu seseorang seperti saya. Seseorang yang ditinggal isteri untuk waktu yang cukup lama. Seseorang yang setiap malam hanya bergelung di tempat tidur dengan anak batitanya, berdua saja. Apakah yang ada dalam bayangan anda adalah seorang yang haus akan belaian wanita? Apakah yang ada dalam bayangan anda adalah seseorang yang sangat kesepian? Apakah yang ada dalam bayangan anda adalah seekor binatang yang gairah seksualnya meluap-luap karena tidak tersalurkan? Saya tidak tahu.....  
 
BAYANGKAN..... jika anda tidak membaca tulisan ini pada kenyataannya. Apakah anda menyadari pemikiran-pemikiran tadi? Apakah anda tetap merasa anda yang paling benar? Apakah anda tetap menganggap lalu segala yang terjadi? Apakah anda akan tetap tidak mau peduli dengan apa yang sedang bermain di pikiran anda? Apakah anda bahkan membaca tulisan saya ini dengan sebenar-benarnya? Saya tidak tahu.....