Gaudeamus igitur; Semper ubi uber, ibi tuber.

"Di mana ada kemaluan, di situ ada persoalan; oleh karenanya berbahagialah."

SUARA TUHAN

Lihat orang itu...
Dulu dia sangat disegani
Sangat ditakuti setengah mati...
Sekarang terkulai tanpa arti

Gambaran itu jelas sekali terlukis
Di raut wajah tua dengan rambut yang menipis
Lesu lunglai terus berusaha tersenyum miris
Coba tutupi perjalanan hidupnya yang tragis

Dan yang di sebelah pria malang itu
Adalah isterinya yang telah menemaninya selama ini
Dengan sifatnya yang kikir dan senyum culasnya itu
Ia yang selalu merasa paling lebih tanpa mau tertandingi

Coba kau perhatikan raut wajah isterinya
Yang terusik dengan pikiran masa depan akan bagaimana
Tanpa ada penyesalan dan bertanya akan penyebabnya
Tanpa terima kasih dan syukur akan apa yang sudah didapatnya

Dan dengarkan itu nyanyian merdu kebahagiaan
Dari dalam kalbu mereka yang selama ini teraniaya
Berteriak merdeka dan bersyukur atas angin perubahan
Ternyata Tuhan memang mendengar dan tiada yang sia-sia

Dia jatuh secara nyata tanpa beda yang signifikan
Dia terjungkal hanya karena satu suara beda
Tapi tahukah kau Itulah Satu Suara Tuhan
Itulah suara rakyat yang selama ini hanya bersemayam di dada

31 Agustus 2008

Tidak ada komentar: