Gaudeamus igitur; Semper ubi uber, ibi tuber.

"Di mana ada kemaluan, di situ ada persoalan; oleh karenanya berbahagialah."

Merdeka Atau...........

15 Agustus 2008

Udah bulan Agustus lagi. Ada apa sih istimewanya bulan Agustus? Kenapa di sepanjang jalan depan rumah mertua saya pinggirnya dipasang banyak umbul-umbul? Kenapa sih jalan sempit yang sering dilalui motor dengan bunyi bising dan agak ngebut yang bikin orang susah untuk jalan kaki dengan santai apalagi untuk jogging diperbaiki? Ditambal yang bolong-bolong dihaluskan yang kasar-kasar?

Katanya sih bulan Agustus ini adalah bulan keramat karena pada bulan inilah Bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaannya. Hal-hal yang menyangkut pemindahan kekuasaan akan dilakukan secara saksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Baiklah. Tapi apakah yang namanya perbaikan itu harus menunggu momentum seperti ini? Apakah perbaikan itu harus selalu berkaitan dengan perayaan kemerdekaan?

Kalo anda adalah seorang pemburu hadiah, bulan ini mungkin jadi bulan yang istimewa karena banyak sekali perlombaan dijembreng. Setiap kantor bisa jadi mengadakan perlombaan. Dari yang ilmiah seperti lomba membuat robot atau sekadar karya tulis, sampai yang ecek-ecek seperti panjat pinang atau makan kerupuk. Tapi kalo anda Cuma seorang yang menyukai kerumunan masa, ya bisa juga sih anda menikmati bulan Agustus ini secara istimewa pula.

Sontak pada bulan ini, indeks harga diri nasionalisme meningkat secara signifikan di bursa efek kebangsaan. Setiap orang kini bangga menjadi bangsa Indonesia. Dengan ikatan pita merah putih di lingkar kepala masing masing. Masak iya di lingkar kepala orang lain? Hebatlah pokoknya!

Lihat pula itu istana negara yang mulai berbenah. Semuanya dirapikan semua.rumput sudah dipotong. Tembok-temboknya udah dibersihkan, panggung udah dipasang buat upacara bendera, toilet umum sudah dipasang dan dipamerkan di pinggir jalan yang melintang di depan istana itu juga. Mungkin supaya orang tau kalo di situ ada toilet umum, jadi orang yang mengikuti upacara tidak bingung mencari toilet jika membutuhkannya untuk maksud tertentu. Lagipula kalau semuanya menggunakan toilet yang ada di istana, kasihan pak presiden kalo tiba-tiba juga merasakan hasrat yang sama tapi harus ikut mengantri di depannya.

Lalu bagaimana dengan saya? Ah, saya sih biasa ajah. Saya tidak cukup pandai untuk ikut lomba karya tulis. Saya tidak cukup kreatif untuk ikut lomba bikin poster. Untuk ikut lomba panjat pinang pun saya tidak cukup kuat. Apalagi ikut lomba makan kerupuk, saya malas. Mungkin kalau ada lomba atau kontes orang termalas saya bersedia ikut. Tapi ada nggak ya? Panitia yang mengadakannya pun pasti orang-orang malas. Jadi lombanya tidak akan terurus dengan baik karena mereka malas. Hadiahnya pun pasti tidak ada karena panitianya malas untuk membeli.

Saya cukup menjadi orang Indonesia yang baik sajalah. Saya cukup menjadi orang yang tau bersyukur karena ada satu bulan Agustus di setiap tahun. Setidaknya ada cukup waktu untuk perbaikan fasilitas walaupun hanya pada bulan ini saja. Selebihnya saya tidak ambil pusing. Setiap hari saya bangga kok menjadi orang Indonesia walaupun Bahasa Indonesia saya belum baik dan benar. Apakah anda telah menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar secara berkesinambungan? Ah, saya rasa belum. Bukan begitu?

Tidak ada komentar: